- " Lihatlah apa yang dikatakan, jangan dilihat siapa yang mengatakan "
Memupuk Seni Mendengar.
- Salah satu dari sekian banyaknya kegagalan kita dalam mencapai keberhasilan untuk menggapai cita-cita, tujuan dan maksud yang diinginkan adalah kurangnya kita mempehatikan masalah mendengar. Keberadaan kegagalan bisa saja terjadi dilingkungan masyarakat, organisasi, rumah tangga, perusahaan, pekantoran, dan sekolahan.
- Kegagalan pada waktu berkomunikasi yang disebabkan lantarana kurangnya perhatian terhadap mendengarkan apa yang sedang dikatakan atau dibicarakan oleh seseorang, sebegitu jauh bukanlah suatu hal yang menguntungkan bagi diri kita sebagai pihak pendengar, bahkan masalah yang demikian itu yang dianggap sepele dapat merupakan probabilitas dimana akan menimbulkan jurang pemisah dilingkungan kehidupan kita dalam pergaulan anatra sesama manusia.
- Kegagalan berkomunikasi dari sisi mendengarkan, tentunya lebih banyak melibatkan terutama : antara orang tua dengan anak-anaknya, antara guru dengan murid-muridnya, antara pimpinan dengan para bawahannya dan sebagainya.
- Kegagalan ini, langsung atau tidak, cepat atau lambat, dapat mempengaruhi jalannya kehidupan kita. Ketidak berhasilan dalam mencapai tujuan tidak sedikit disebabkan oleh karena kita tidak menaruh perhatian yang serius apa yang dikatakan atau dibicarakan seseorang kepada kita.
- Oleh karena itu memupuk dan melatih seni mendengar dengan baik, sangat dipujikan sekali bagi setiap orang. Terlebih lebih lagi bagi orang-orang tua, pendidik-pendidik sekolah, orang-orang yang mempunyai tanggung jawab di Perusahaan maupun dimasayarakat, bagi mereka yang ingin menasehati kepada orang-orang yang sedang menghadapi persoalan bersifat emosional, dan banyak lagi.
- Guna dan manfaat daripada masalah mendengarkan ini memang cukup penting untuk berbagai maksud dan tujuan, yang pokok adalah anatara lain :
- Mendapatkan keterangan-keterangan, informasi, bukti-bukti, gagasan-gagasan, atau pendapat buah pikiran sesorang.
- Mengetahui sampai dimana emosi yang terkandung dalam hati seseorang. Umpamakan dengan menaruh perhatian yang serius terhadap apa yang dibicarakannya. Sehingga akan dapat menyelami dan mengetahui lebih rinci baik mengenai sikap dan nada sipembicara. Apakah pembicara dalam keadaan bahagia, masygul,, marah, angkuh, rendah diri, rendah hati dsb. Emosi dan sikap si pembicara jika diperhatikan akan banyak memberikan masukan dan penyelasan atas apa yang dikatakannya.
- Dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang rahasia dan apa yang sebenarnya tidak dikatakan. Hal ini bisa saja terjadi bagi seseorang yang segan atau tidak mau berterus terang secara langsung mengatakan sesuatu kepada kita. Ini bisa saja lantaran pihak sipembicara mempunyai perasaan tinggi hati, rendah diri, malu dan takut kalau menyinggung perasaan kita atau khawatir kalau menambah parahnya suatu persoalan yang tidak diharapkan.
- Meskipun demikian, kurangnya perhatian terhadap mendengarkan disaat berkomunikasi rupanya masih ada juga. Besar kemungkinan latar belakang dari gejala yang menyebabkan ketidak adanya kecondongan dalam mencurahkan perhatian terhadap mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh seseorang boleh jadi disebabkan :
- Seringnya alam pikiran seseorang berkerja lebih jauh dan cepat dalam memikirkan kepada hal-hal yang lain sewaktu seseorang sedang berbicara kepadanya, sebaliknya daripada menaruh perhatian terhadap apa yang sedang dibicarakan. hal ini merupakan suatu masalah yang cukup pelik, sebab semakin banyaknya seseorang tenggelam dalam kesibukan-kesibukan pekerjaaannya yang harus diselesaikan semakin sukar pula untuk menyerap setiap perkataan apa yang yang sedang dibicarakan oleh seseorang.
- Dipihak pendengar, merasa kurang senang atau memandang remeh, enteng dan rendah kepada pribadi pihak pembicara, sehingga apa yang dikatakan/dibicarakan sangat jauh sekali dari perhatiannya.
- Adanya hal-hal yang serupa seperti tersebut diatas akan menyebabkan lagi :
- Sipendengar tidak dapat mengikuti dan mengetahui dengan sepenuhnya mengenai isi, maksud, tujuan dan motivasi dari apa yang sesungguhnya disampaikan oleh sipembicara.
- Kurangnya perhatian serta sikap yang diperlihatkan sangat kentara sekali seperti tidak mengacuhkan, dapat menyinggung perasaan si pembicara, terlebih-lebih lagi bila si pembicara terlibat kedalam persoalan emosionil.
Sikap yang demikian itu biasanya tanpa disadari dapat memunculkan rasa antipati sipembicara kepada kita. Sikap yang dipamerkan seperti itu, bagi orang yan peka perasaannya dapat juga menerbitkan interpretasi bahwa kita sebagai pendengar tidak merespektir dirinya. Tentunya semua orang tahu, bahwa sifat manusia itu selalu ingin dihargai dan selalu ingin diperhatikan baik melalui perbuatan, tingkah laku, sikap maupun dalam pembicaraannya. Yang penting : " Lihatlah apa yang dikatakan, janganlah terlampau melihat siapa yang mengatakan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan untuk memberi kritik dan saran.