Tampilkan postingan dengan label pergaulan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pergaulan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 November 2009

AIR MUKA YANG BAIK




SELALU MENJAGA AIR MUKA YANG BAIK.



  • Untuk memiliki Air muka yang baik boleh dikatakan cukup mudah, asalkan ada kemauan untuk melakkuaknnya, sebab membina dan membentuk airmuka yang baik itu tidak perlu mengeluarkan biaya.
  • Ini Bebeda dengan pembentukan dan perawatan yang disebut " kecantikan ", yang membutuhkan biaya yang lumayan besar untuk membeli bahan - bahan dan alat - alat cosmetik guna menambah kecantikan yang di-idam-idamkan. Karena masalah ini maka masalah airmuka kurang dihiraukan.
  • Yang dimaksud airmuka yang baik disini bukan bearti masalah kencantikan, keelokan, atau ketampanan dari wajah seseorang, melainkan wajah yang mampu dan mempunyai daya tarik, menawan, memikat, simpatik, pendek kata yang serba menyenangkan bagi setiap orang yang memandangnya.
  • Oleh karena itu sekalipun tampang kita jelek jangan berkecil hati. Sebab airmuka yang baik itu tidak semata-mata berfokus kepada ke ayuan, kecantikan, ganteng maupun ketampanan paras seseorang, melainkan yang penting adalah airmukanya.
  • Sedikit sekali arti dan paedahnya kecantikan dan ketampanan seseorang bilamana tidak mempunyai airmuka yang menyenangkan, apa gunanya sebagus-bagus dan senecis-necisnya pakaian yang dipakai serta seindah-indahnya tutur kata yang diucapkan, bilamana tidak disertai airmuka yang menarik.
  • Tunjukkanlah selalu airmuka yang baik sekalipun kita berwajah jelek ataupun dalam kondisi yang tak menggembirakan, karena dengan menampakan keceriaan, kecerahan, kejernihan, kesegaran, dan berseri-seri yang mana nantinya akan dapat memancarkan ketenangan, kebahagiaan, ketulusan, kelembutan, kehalusan, dan keagungan.
  • Dengan airmuka semacam itulah yang sanggup mendatangkan daya tarik, kharisma, pesona, simpatik, menawan dan memikat terhadap orang yang melihatnya.
  • Sebaliknya tidak dianjurkan kalau bisa ditepis dan dihindarkan mempamerkan wajah yang ber-airmuka yang tidak bersahabat, muram, masam, merengut, menyebalkan, menemukan dan lain-lain yang serupa itu.
  • Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut tanpa berusaha untuk mengatasinya, maka janganlah heran pada suatu waktu kita bisa mendapat kesulitan, halangan, rintangan dan kesukaran yang tidak dikehendaki tanpa tahu persoalan dan sebab musababnya. Padahal kesemuanya itu hanya soal sepele, yaitu air muka yang ditampilkan pada saat itu sangant memuakkan sekali.
  • Perlu diakui, bahwa memelihara dan menjaga agar airmuka itu selalu kelihatan baik sepanjang hari tidak bisa juga dikatakan mudah, sekalipun tanpa mengeluarkan biaya, masalahnya ini menyangkut kepada soal temperament, watak dan karakter seseorang.
Latihan dan Usaha
  • Bila kita benar-benar ada hasrat untuk itu, maka mau tak mau harus berjuang dan bekorban perasaan, terutam perasan yang kurang baik seperti : pemarah, cepat tersinggung, putus asa, kecewa, kesal, dengki, rendah diri dan sebagainya.
  • Berarti disini mengutamakan; menekan perasaan-perasaan yang kurang baik yang ada didalam diri kita. Dengan cara membiasakan serta melatih diri yang dilakukan sepenuh hati, niscaya akan memperoleh hasil.
  • Latihan-latihan yang dilakukan tidak saja menghasilkan airmuka yang baik, tetapi disamping itu kitapun bisa berubah menjadi orang yang berperilaku penyabar, tenang, ikhlas, bijak dan tak mudah dipengaruhi oleh keadaan dan suasana yang bagaimanapun jua.
  • Haraplah jangan salah paham dan salah menerima, dengan latihan-latihan tersebut, bukan untuk menjadikan kita menjadi orang yang tebal muka atau orang yang tidak tahu diri.
  • Sesungguhnya pelajaran dan latihan-latihan tersebut sudah diajarkan bagi orang-orang yang memeluk Agama Islam. yaitu harus mengerjakan Shalat Lima Waktu dan shalat-shalat Sunat lainnya. Mengerjakan Shalat, secara tidak langsung sudah melatih diri kita, serta selalu menjaga airmuka tetap bersih dengan air Whudu.
  • Melaksanakan Shalat dan menjaga Wudhu, jelas akan mendapat ganjaran serta kucuran Rakhmat yang besar disisi Allah SWT.
  • Air muka yang baik, jika diperlihatkan tepat pada waktu dan keadaannya dapat melenyapkan : kebingungan, kepanikan, kemarahan, ketakutan, keraguan, kecurigaan, dan mampu pula menimbulkkan : semangat, kepercayaan, keyakinan, ketenangan bagi orang yang melihatnya.
  • Marilah kita yang awam ini, untuk melatih, membiasakan, menjaga dan memelihara airmuka yang dulunya tidak sedap dipandang mata, mudah-mudahan dapat berubah menjadi : bersih, jernih, ceria, cerah sekalipun kita mempunyai wajah yang jelek, dungu, cacat tubuh, miskin dan sering menemui kesulitan hidup.
Semoga. Amin Ya Rabbil Alamin.






QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ

TAK SALAH KALAU SEJENAK DENGARKAN LAGU QASIDAH DI BAWAH INI :

Selasa, 04 Agustus 2009

MENJADI PENDENGAR YANG BAIK

    " Lihatlah apa yang dikatakan, jangan dilihat siapa yang mengatakan "






Memupuk Seni Mendengar.



  • Salah satu dari sekian banyaknya kegagalan kita dalam mencapai keberhasilan untuk menggapai cita-cita, tujuan dan maksud yang diinginkan adalah kurangnya kita mempehatikan masalah mendengar. Keberadaan kegagalan bisa saja terjadi dilingkungan masyarakat, organisasi, rumah tangga, perusahaan, pekantoran, dan sekolahan.

  • Kegagalan pada waktu berkomunikasi yang disebabkan lantarana kurangnya perhatian terhadap mendengarkan apa yang sedang dikatakan atau dibicarakan oleh seseorang, sebegitu jauh bukanlah suatu hal yang menguntungkan bagi diri kita sebagai pihak pendengar, bahkan masalah yang demikian itu yang dianggap sepele dapat merupakan probabilitas dimana akan menimbulkan jurang pemisah dilingkungan kehidupan kita dalam pergaulan anatra sesama manusia.
  • Kegagalan berkomunikasi dari sisi mendengarkan, tentunya lebih banyak melibatkan terutama : antara orang tua dengan anak-anaknya, antara guru dengan murid-muridnya, antara pimpinan dengan para bawahannya dan sebagainya.
  • Kegagalan ini, langsung atau tidak, cepat atau lambat, dapat mempengaruhi jalannya kehidupan kita. Ketidak berhasilan dalam mencapai tujuan tidak sedikit disebabkan oleh karena kita tidak menaruh perhatian yang serius apa yang dikatakan atau dibicarakan seseorang kepada kita.
  • Oleh karena itu memupuk dan melatih seni mendengar dengan baik, sangat dipujikan sekali bagi setiap orang. Terlebih lebih lagi bagi orang-orang tua, pendidik-pendidik sekolah, orang-orang yang mempunyai tanggung jawab di Perusahaan maupun dimasayarakat, bagi mereka yang ingin menasehati kepada orang-orang yang sedang menghadapi persoalan bersifat emosional, dan banyak lagi.
Guna dan manfaat mendengarkan.
  • Guna dan manfaat daripada masalah mendengarkan ini memang cukup penting untuk berbagai maksud dan tujuan, yang pokok adalah anatara lain :
  1. Mendapatkan keterangan-keterangan, informasi, bukti-bukti, gagasan-gagasan, atau pendapat buah pikiran sesorang.
  2. Mengetahui sampai dimana emosi yang terkandung dalam hati seseorang. Umpamakan dengan menaruh perhatian yang serius terhadap apa yang dibicarakannya. Sehingga akan dapat menyelami dan mengetahui lebih rinci baik mengenai sikap dan nada sipembicara. Apakah pembicara dalam keadaan bahagia, masygul,, marah, angkuh, rendah diri, rendah hati dsb. Emosi dan sikap si pembicara jika diperhatikan akan banyak memberikan masukan dan penyelasan atas apa yang dikatakannya.
  3. Dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang rahasia dan apa yang sebenarnya tidak dikatakan. Hal ini bisa saja terjadi bagi seseorang yang segan atau tidak mau berterus terang secara langsung mengatakan sesuatu kepada kita. Ini bisa saja lantaran pihak sipembicara mempunyai perasaan tinggi hati, rendah diri, malu dan takut kalau menyinggung perasaan kita atau khawatir kalau menambah parahnya suatu persoalan yang tidak diharapkan.
  • Meskipun demikian, kurangnya perhatian terhadap mendengarkan disaat berkomunikasi rupanya masih ada juga. Besar kemungkinan latar belakang dari gejala yang menyebabkan ketidak adanya kecondongan dalam mencurahkan perhatian terhadap mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh seseorang boleh jadi disebabkan :
  1. Seringnya alam pikiran seseorang berkerja lebih jauh dan cepat dalam memikirkan kepada hal-hal yang lain sewaktu seseorang sedang berbicara kepadanya, sebaliknya daripada menaruh perhatian terhadap apa yang sedang dibicarakan. hal ini merupakan suatu masalah yang cukup pelik, sebab semakin banyaknya seseorang tenggelam dalam kesibukan-kesibukan pekerjaaannya yang harus diselesaikan semakin sukar pula untuk menyerap setiap perkataan apa yang yang sedang dibicarakan oleh seseorang.
  2. Dipihak pendengar, merasa kurang senang atau memandang remeh, enteng dan rendah kepada pribadi pihak pembicara, sehingga apa yang dikatakan/dibicarakan sangat jauh sekali dari perhatiannya.
  • Adanya hal-hal yang serupa seperti tersebut diatas akan menyebabkan lagi :
  1. Sipendengar tidak dapat mengikuti dan mengetahui dengan sepenuhnya mengenai isi, maksud, tujuan dan motivasi dari apa yang sesungguhnya disampaikan oleh sipembicara.
  2. Kurangnya perhatian serta sikap yang diperlihatkan sangat kentara sekali seperti tidak mengacuhkan, dapat menyinggung perasaan si pembicara, terlebih-lebih lagi bila si pembicara terlibat kedalam persoalan emosionil.
    Sikap yang demikian itu biasanya tanpa disadari dapat memunculkan rasa antipati sipembicara kepada kita. Sikap yang dipamerkan seperti itu, bagi orang yan peka perasaannya dapat juga menerbitkan interpretasi bahwa kita sebagai pendengar tidak merespektir dirinya. Tentunya semua orang tahu, bahwa sifat manusia itu selalu ingin dihargai dan selalu ingin diperhatikan baik melalui perbuatan, tingkah laku, sikap maupun dalam pembicaraannya. Yang penting : " Lihatlah apa yang dikatakan, janganlah terlampau melihat siapa yang mengatakan."
Bagaimana menjadi pendengar yang baik.( selanjutnya )

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

BILA SENANG DENGAN LAGU ORKES MELAYU LAMA SINAR KEMAL SILAHKAN KLIK PLAY DAN DENGARKAN DAN BISA LANGSUND DI DOWNLOAD





Go To FileFactory.com





ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ